Sabtu, 26 April 2014

Operasional sekolah

TUGAS TERSTRUKTUR
MAKALAH
OPERASIONAL SEKOLAH  DAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
ADMINISTRASI DAN  SUPERVISI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU:
Dra. SRI MULYATI, M.A

 OLEH :
KELOMPOK VIII
NUR ASISAH
NURMILA
OKTA PRATIWI MARTA

PGMI VI B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM 
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2014

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah wajalla, dengan izin-Nya jualah dan atas karunia yang tak terhitung, sehingga penulis diberi umur untuk menyelesaikan tugas mata kuliah ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN dengan judul OPERASIONAL SEKOLAH  DAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR. Salawat beriring salam kita haturkan kepada baginda Rasulullah saw. yang dengan susah payah membawa umatnya dari alam kebodohan hingga kealam yang berilmu pengetahuan seperti kita rasakan seperti saat sekarang ini. Dan terima kasih juga penulis ucapkan kepada dosen pengampu yang dengan ikhlas hati memberi masukan tentang pembuatan makalah ini sehingga bisa terselesaikan.
Penulis menyadari didalam makalah ini banyak terdapat kekurangan, dengan itu penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca agar merenovasi untuk penerbitan makalah dikemudian hari. Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca, Aminn.....

                                                                          Tembilahan,   Maret 2014

                                                                                  Kelompok VIII






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... ... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................ .. 1    
B.     Rumusan Masalah................................................................................... .. 2    
BAB II PEMBAHASAN
A.    Fungsi-fungsi pokok operasional sekolah............................................... .. 3    
B.     Kepala sekolah sebagai supervisor.......................................................... .. 5    
1.      Tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan....................... .. 5    
2.      Prinsip-prinsip supervisi dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya............................................................................. .. 8    
3.       Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor pengajaran...................... 10    
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................................................. 12    
B.     Saran....................................................................................................... 12    
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan sekolah, yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan.  Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa meningkatkan efektifitas kinerja. Dengan begitu, manajemen berbasis sekolah sebagai paradigma baru  pendidikan dapat memberikan hasil yang memuaskan. Kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam kaitannya dengan manajemen berbasis sekolah adalah segala upaya yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai oleh kepala sekolah dalam mengimplementasiakn manajemen berbasis sekolah disekolahnya untuk mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan itu, kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dalam manajemen berbasis sekolah dapat  dilihat berdasasarkan kriteria berikut :
1.      Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanalan proses pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif.
2.      Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
3.      Mampu mejalani hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan.
4.      Berhasil  menerapkan prinsip kepemipinan yang sesuai dengan  tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain disekolah .
5.      Bekerja dengan tim manajemen, serta
6.      Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Pidarta (1988) mengemukakan tiga macam keterampilan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah untuk menyukseskan kepemimpinannya. Ketiga keterampilan tersebut adalah keterampilan konseptual, yaitu keterampilan untuk memahami dan mengoperasikan organisasi. Keterampilan manusiawi, yaitu keterampilan untuk bekerja sama, memotivasi serta memimpin. Serta keterampilan teknik ialah keterampilan dalam menggunakan pengetahuan, metode, teknik, serta perlengkapan untuk menyelesaikan tugas tertentu.[1]
Selain itu fungsi-fungsi pokok operasional sekolah ada diantaranya, fungsi manajemen, fungsi administrasi umum, fungsi pengawasa atau supervisi, fungsi pengajaran, dan fungsi pelayanan khusus.[2] Untuk lebih jelasnya akan dibahas dalam makalah ini.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja fungsi pokok operasional sekolah?
2.      Bagaimana peran kepala sekolah sebagai supervisor?












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Fungsi-Fungsi Pokok Operasional Sekolah
Fungsi-fungsi yang menjadi tugas dan tanggung jawab kepala sekolah didalam mengoperasionalkan atau menjalankan  pekerjaan-pekerjaan sekolahnya, menurut Ben M. Harris didalam bukunya, Bupervisory Behavior in edukation, mengemukakan adanya lima fungsi pokok pengoperasian sekolah yang harus diketahui dan menjadi tanggung jawab kepala sekolah, yaitu : (1) fungsi manajemen, (2) fungsi administrasi umum, (3) fungsi pengawasan atau supervisi, (4) fungsi pengajaran, (5) fungsi pelayanan khusus.
Bagaimana hubungan antara kelima fungsi tersebut, oleh Harris digambarkan sebagai berikut :








Text Box: Tidak langsung                 langsung




Text Box: Hubungan dengan pengajaran


 










              Dari jauh                                               langsung


 
                          Hubungan dengan siswa

            Gambar 1        . lima fungsi pokokoperaasional sekolah

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa administrasi umum merupakan kegiatan administrasi yang melayani atau mencakup keempat fungsi yang lain, yaitu fungsi manajemen, fungsi supervisi, fungsi pengajaran, dan fungsi pelayanan khusus. Sedangkan keempat fungsi yang disebut belakangan, jika dihubungkan dengan pengajaran dan kebutuhan siswa, ada yang secara langsung berhubungan dan ada yang tidak langsung. ( perhatikan arah kedua anak panah didalam gambar ) dengan  menarik garis diagonal dari sudut kiri bawah ke arah sudut kanan atas, jelas bahwa pengajaran-dalam arti juga pendidikan-merupakan fungsi terakhir yang akan dituju atau dicapai oleh keempat fungsi yang lain. Dengan  kata lain, fungsi manajemen, fungsi administrasi umum, fungsi supervisi, dan fungsi pelayanan khusus, semuanya merupakan kegiatan yang pada akhirnya diarahkan untuk mencapai terselenggaranya proses pengajaran atau proses belajar-mengajar sehingga tercapai hasil belajar atau tujuan pendidikan dengan baik.


Text Box: Hasil belajar
 
                                       

























Text Box: Pelayanan supervisi

Text Box: Pelayanan siswa khusus



Text Box: Pelayanan administrasi






 






                                                                                                                


Text Box: Pelayanan manajemen
 




Gambar 2. Hubungan antara fungsi-fungsi operasional sekolah.[3]

B.     Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Kegiatan  utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas  pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Sergiovani dan Starrat (1993) menyatakan bahwa “supervision is a process designed to help teacher and supervisor leam more about their practice ; to better able to use their knowledge ang skills to better serve parents and schools ; and to make the school a more effective learning community”.
Kutipan tersebut menunjukkan bahwa supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari disekolah ; agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik den sekolah, berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif .
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tatapi dalam sistem organisasi pendididkan modern diperlikan suopervisor khusus yang lebih independent, dan dapt meningkatkan objektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugasnya.
Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan disekolah terarah pada tujuan yang ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.[4]
1.      Tugas Dan Tanggumg Jawab Yang Harus Dilaksanakan
Apakah yang harus dilaksanakan kepala sekolah sebagai supervisor ? untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita lihat kembali pengertian supervisi itu sendiri. Dimana supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Melihat pengertian tersebut, maka tugas kepal sekolah sebagai supervisor berarti dia hendaknya pandai meneliti , menari, dan menetukan syarat-syarat mana sajakanh yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan-tujuan pendidikan disekolah itu semaksimal mungkin dapat tercapai. Dan dia harus dapat meneliti dan menentukan syarat-syarat mana yang telah ada dan mencukupi, mana yang belum ada dan kurang mencukupi yang perlu diusahakan dan dipenuhi.
Berikut contoh pertanyaan yang kiranya dapat memberikan gambaran mengenai berapa banyak kondisi atau syarat yang perlu diteliti dan diusahakn perbaikannya.
-          Bagaimana keadaan gedung sekolah ? sudah baik dan memenuhi syarat atau sudah rusak ? bagaiman usaha /adakah kemungkinan memperbaikinya ?
-          Apakah perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran cukup dan memenuhi syarat-syarat filosofis, psikologis, dan didaktis ? jika belum apa kurangnya, dan bagaimana usaha mengcukupkannya ?[5]
Tugas kepala sekolah dalam bidang administrasi antara  lain dapat digolongkan pada 6 bidang “management” sebagai berikut :
a.    Pengelolaan Pengajaran
Pengelolaan pengajaran ini merupak titik sentral kegiatan pengelolaan yang lain. Pengelolaan pengajaran  ini harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan ini antara lain pemimpin hendaknya menguasai garis-garis besar program pengajaran untuk tiap-tiap bidang studi dan tiap-tiap kelas. Menyusun program sekolah untuk satu tahun. Menyusun jadwal pelajaran. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan penyusunan model satuan pelajaran.


b.    Pengelolaan Kepegawaian
Di sini kegiatan  pimpinan bertugas menyeleksi, menerima, mengatur, dan memperlengkapi tenaga-tenaga sekolah. Mengatur guru-guru, konselor, staf, tata usaha sekolah, staf penjaga dan pembantu pemelihara sekolah dan petugas-petugas khusus lainnya. Termasuk dalam bidang ini misalnya penyelenggaraan urusan-urusan yang berhubungan dengan penyeleksian, pengangkatan , kenaikan pangkat, cuti perpindahan dan pemberhentian anggota staf sekolah, pembagian tugas-tugas dikalangan anggota-anggota staf sekolah, masalah jaminan sosial kesehatan dan ekonomi mereka, menciptaan hubungan-hubungan kerja yang tepat dan menyenangkan, masalah penerapan kode etika jabatan, penilaian terhadap hasil kerja mereka dan sebagainya.
c.    Pengelolaan Kemuridan
Dalam bidang ini kegiatan yang  nampakialah masalah perencanaan dan penyelenggaraan penerimaan murid baru, pembagian murid atas tingkat-tingkat, kelas-kelas atau kelompok-kelompok (grouping), perpindahan, dan keluar masuknya murid-murid (mutasi), mengatur penyelenggaraan dan aktivitas pengajaran dan mempersiapkan laporan tentang kemajuan mereka, masalah sisiplin murid-murid, pengaturan organisasi-organisasi murid, masalah absensi dan sebagainya.
d.   Pengelolaan Gedung Dan Halaman
Urusan ini menyangkut usaha-usaha perencanaan dan pengadaan, inventarisasi, pengaturan pemakaian, pemeliharaan, rehabilitasi perlengkapan dan alat-alat material sekolah, keindahan serta kebersihannya, usaha-usaha yang melengkapinya yang berupa antara lain gedung-gedung ( ruangan-ruangan) sekolah, lapangan tempat bernmain, kebun dan halaman sekoalah, alat-alat pelajaran klasikal  dan  alat-alat peraga, dan perpustakaan sekolah.
e.    Pengelolaan Keuangan
Kegiatan ini berhubungan dengan usaha-usaha penyedian, penyelenggaraan pengaturan dan ketata usahaan keuangan bagi pembiayaan fasilitas materiil dan tenaga-tenaga personil sekolah serta aktivitas-aktivitas pengajaran dan kegiatan-kegietan sekolah lainya.masalah-maslah urusan gaji guru-guru dan staf tata sekolah lainya.
f.     Pengelolaan Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Untuk memperoleh simpati danbantuan dari masyarakat termasuk orang tua murid-murid, dan untuk dapat menciptakan kerjasama antara sekoalah, rumah, masyarakat dan lembaga-lembaga sosial lainnya dalam usaha-usaha penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, maka diperlukan adanya pelaksanaan program “public relations”,  program public relations sekolah  ini dapat berupa :
-       Pertemuan dengan orang tua murid-murid dan wakil-wakil masyarakat serta wakil-wakil lembaga-lembaga sosial lainnya.
-       Pameran sekolah untuk masyarakat.
-       Penulisan artikel-artikel pada surat-surat kabar, majalah-majalah.
-       Penerbitan buletin sekolah.
-       Siaran-siaran melalui radio dan televisi.
-       Perkunjungan staf sekolah kerumah murid-murid.
-       Ikut sertanya sekolah dalam kegiatan-kegiatan masyarakat dan sebagainya.[6]

2.      Prinsip-Prinsip Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya
Menurut Moh. Rifai, M.a., untuk menjalankan tindakan-tindakan supervisi sebaik-baiknya kepala sekolah hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip berikut :
a.    Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus dapt menimbulkan dorongan untuk bekerja.
b.    Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar-benarnya (realistis, mudah dilaksanakan.
c.    Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.
d.   Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman pada guru-guru dan pegawai-pegawai sekolah yang disupervisi.
e.    Supervisi harus didasarkan atas hubungan profesional, bukan atas hubungan pribadi.
f.     Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan mungkin prasangka guru-guru dan pegawai sekolah.
g.    Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan perasaan gelisah atau bahkan antipati dari guru-guru.
h.    Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau kekuasaan pribadi.
i.      Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan.
j.      Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh lekas merasa kecewa.
k.    Supervisi hendaknya juga bersifat prenventif, korektif,  dan kooperatif. Preventif berarti berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang negatif, mengusahakan atau memenuhi syarat-syarat sebelum terjadinya sesuatu yang tidak kita harapkan. Korektif berarti memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah diperbaharui. Kooperatif berarti bahwa mencari kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan dan usaha memperbaikinya dilakukan bersama-sama oleh supervisor dan orang-orang yang diawasi
Ada bebarapa faktor yang dapat mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi atau cepat-lambatnya hasil suipervisi itu, antara lain :
a.    Lingkungan masyarakat tempat sekolah itu berada.
b.    Besar-kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah.
c.    Tingkatan dan jenis sekolah.
d.   Keadaan guru-guru  dan pegawai yang tersedia.
e.    Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri.


3.      Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Pengajaran
Secara umum, kegiatan atau usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah sesuai dengan fungsinya sebagai supervisor antara lain adalah:
a.    Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan  pegawai sekolah didalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.
b.    Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah termasuk media intruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar-mengajar.
c.    Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku.
d.   Membina kerjasama yang baik dan harmonis diantara guru-guru dan pegawai sekolah lainnya.
e.    Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok, menyediakan perpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka untuk mengikuti penataran-penataran, seminar, sesuai dengan bidangnya masing-masing.
f.     Membina hubungan kerjasama antara sekolah dengan BP3 atau POMG instansi-instansi lain dalam rangka peningkatan mutu pendidikan para siswa.
                                        
Secara khusus dan lebih kongkret lagi, kegiatan-kegiatan yang mungkin dilakukan oleh kepala sekolah :
a.    Menghadiri rapat atau pertemuan organisasi-organisasi  profesionl, seperti PGRI, ikatan sarjana pendidikan, dsb.
b.    Mendiskusikan tujuan-tujuan dan filsafat pendidikan dengan guru-guru.
c.    Mendiskusikn metode-metode dan teknik-teknik dalam rangka pembinaan dan pengembangan proses belajar-mengajar.
d.   Membimbing guru-guru dalam  menyusun program catur wulan atau program semester,dan program  satuan pelajaran.
e.    Membimbing guru-guru dalam memilih dan menilai buku-buku untuk perpustakaan sekolah dan buku-buku pelajaran bagi murid-murid
f.     Membimbing guru-guru dalam menganalisa dan menginterpretasi hasil tes penggunaanya bagi perbaikan proses belajar-mengajar.
g.    Mengadakan kunjungan observasi atau obervation visit bagi guru-guru tenteng masalah-masalah yang mereka hadapi atau kesulitan-kesulitanyang mereka alami.
h.    Menyelenggarakan manual atau buletin tentang pendidikan dalam ruang lingkup bidang tugasnya.
i.      Berwawancara dengan orang tua murid dan pengurus BP3 atau POMG tentang hal-hal yang mengenai pendidikan anak-anak mereka.[7]










BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan sekolah, yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan. Fungsi-fungsi yang menjadi tugas dan tanggung jawab kepala sekolah didalam mengoperasionalkan atau menjalankan  pekerjaan-pekerjaan sekolahnya, menurut Ben M. Harris didalam bukunya, BupervisoryBehavior in edukation, mengemukakan adanya lima fungsi pokok pengoperasian sekolah yang harus diketahui dan menjadi tanggung jawab kepala sekolah, yaitu: fungsi manajemen, fungsi administrasi umum, fungsi pengawasan atau supervisi, fungsi pengajaran,  fungsi pelayanan khusus.
Tugas kepala sekolah dalam bidang administrasi antara  lain dapat digolongkan pada 6 bidang “management” yaitu: pengelolaan pengajaran,  pengelolaan kepegawaian, pengelolaan kemuridan, pengelolaan gedung dan halaman, pengelolaan keuangan, pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat.

B.     SARAN
Kepala sekolah merupakan penentu arah kebijakan sekolah yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan. Maka disarankan kepada kepala sekolah untuk senantiasa meningkatkan efektifitas kinerja. Dengan begitu, manajemen berbasis sekolah sebagai paradigma baru  pendidikan dapat memberikan hasil yang memuaskan.




DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa. 2011. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

E. Mulyasa. 2012.  Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ngalim Purwanto. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan Bandung:  Remaja Rosdakarya.

Soekarto Indrafachrudi, dkk. 1983. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.



[1]E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 126.
[2]Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung:  Remaja Rosdakrya, 2012), hlm. 113.
[3]Ngalim Purwanto, Ibid., hlm. 113-115.
[4]E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 111.
[5]Ngalim Purwanto, Op.Cit. hlm. 115-116.
[6]Soekarto Indrafachrudi, dkk, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm. 80-83.
[7]Ngalim Purwanto, Op.Cit. hlm. 117-120.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar